Drama Korea - REVIEW : THE FIRST (TV SERIES)

Halo Sobat Drama korea, di kesempatan kali ini Kami mau berbagi artikel berjudul Drama Korea - REVIEW : THE FIRST (TV SERIES), kami membuat artikel dengan baik, yang berkualitas dan bermanfaat untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan tentang 2018, Drama, Mola Primetime Series, Mola TV, Review, Review The First, Sci-fi, Sean Penn, Streaming, The First, TV Series, US, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baru beberapa bulan lalu, hamba menjadi saksi kehebatan akting Sean Penn dalam The Professor and the Madman. Satu film kecil yang apik tapi sayangnya tak banyak dibicarakan. Lalu Mola TV mengakuisi serial berumur pendek produksi kolaborasi antara Hulu asal Amerika Serikat dan Channel 4 dari Inggris, The First, yang membuat saya harus kembali mengakui bahwa Pak Penn memang layak mengoleksi dua piala Oscar. Ya, dia lagi-lagi berlakon secara cemerlang di sini. Bahkan, The First sejatinya digerakkan oleh performa sang aktor yang karakternya ditempatkan dalam poros utama penceritaan. Ini adalah serial bertipe character driven dimana penonton menyaksikan proses tumbuh berkembangnya satu karakter dalam menghadapi suatu persoalan yang kompleks. Dalam kasus The First, persoalan tersebut berkenaan dengan duka, luka, serta kehilangan. Bukan topik yang mudah buat dikonsumsi ya? Itulah mengapa membutuhkan keselarasan dalam akting, pengarahan, sekaligus naskah agar tak terjerembab menjadi sajian grieving porn yang terlampau melelahkan buat disimak. Untungnya bagi serial kreasi Beau Willimon (otak dibalik terciptanya serial kece pemenang penghargaan House of Cards) ini, hal tersebut tak pernah benar-benar terjadi. Kita dapat memahami seraya menempatkan diri dalam posisi Tom Hagerty yang diperankan oleh Sean Penn.

Pada mulanya, kita tak mengetahui persoalan apa yang meradang Tom. Di episode pembuka penonton hanya mengetahui bahwa dia dilepaskan dari tanggung jawabnya untuk mengomandoi sejumlah awak astronot dalam misi membawa manusia untuk pertama kalinya ke Planet Mars. Misi perdana hasil kerjasama antara NASA dengan perusahaan swasta Vista yang dipimpin oleh Laz Ingram (Natasha McElhone) tersebut nyatanya berakhir tragis. Roket yang ditunggangi oleh para astronot tiba-tiba meledak hanya beberapa saat setelah diluncurkan. Euforia menyambut peristiwa bersejarah bagi umat manusia seketika digantikan oleh isak tangis. Orang tua korban meminta pertanggungjawaban kepada Vista dan Laz pun diseret ke hadapan Kongres. Demi meminimalisir dampak kerusakan yang harus ditanggung perusahaan, Laz lantas meminta bantuan kepada Tom yang dinilainya paham dengan situasi di belakang layar. Meski dilingkupi kekecewaan lantaran dibebastugaskan secara sepihak dan dirundung pula perasaan bersalah karena tak mendampingi rekan-rekannya yang gugur dalam tugas, Tom bersedia memberi kesaksian untuk Vista. Apalagi Laz bersedia memberinya kesempatan kedua untuk berpartisipasi dalam misi selanjutnya ke planet merah apabila Kongres meloloskan permintaan Vista.

Melalui tukar dialog antara Tom dengan Laz, kita perlahan mengetahui akar permasalahan dari absennya si protagonis dalam misi menuju Mars: kematian sang istri. Ada duka, luka, serta rasa kehilangan mendalam yang mendorong Tom ke lembah gelap. Tak hanya mengacaukan kehidupan profesionalnya, kesedihan yang berlarut-larut ini turut mempengaruhi hubungannya dengan sang putri, Denise (Anna Jacoby-Heron), yang belakangan memilih untuk hengkang dari rumah. Tapi pada penghujung episode perdana, Denise kembali muncul di hadapan ayahnya. Munculnya kekhawatiran bahwa sang ayah turut menjadi korban – yang berarti dia menjadi yatim piatu – mendorongnya untuk memperbaiki hubungan yang rusak ini. Tom seolah memperoleh “berkah terselubung” melalui peristiwa naas yang menewaskan rekan-rekannya sebab dari sanalah dirinya berkesempatan untuk menebus kesalahan seraya terhubung kembali dengan Laz maupun Denise. Selama delapan episode dengan durasi rata-rata sepanjang 45 menit, serial berlatar tahun 2030 ini tak saja memperlihatkan proses Tom untuk menyembuhkan jiwanya yang terluka, tetapi juga mengetengahkan pada intrik dibalik perekrutan awak-awak baru yang akan dilibatkan pada misi terbaru Vista.

Alhasil, si tokoh utama dihadapkan pada pertarungan lebih besar yang menjadi ujian bagi kesiapannya memimpin satu misi penting. Pertarungan dengan dirinya sendiri yang masih memiliki luka menganga dari masa lampau, serta pertarungan dengan ego-ego menjulang dari rekan kerjanya. Sean Penn mempertontonkan akting yang ciamik dalam pergumulan yang menguras emosi ini. Dia terlihat lelah, dia tampak marah, dan dia pun menunjukkan wibawa dari seorang pemimpin. Interaksinya bersama Anna Jacoby-Heron memancarkan kehangatan dalam subplot hubungan ayah dengan anak perempuannya, sementara Natasha McElhone yang menyimpan kerapuhan dibalik citra perempuan tangguh yang ditonjolkannya menjadi pendamping yang pantas bagi Penn di garda terdepan permainan lakon. Keduanya adalah bensin utama dalam melesatkan narasi dalam The First.

*Saat ini The First sudah tersedia lengkap sampai episode 8 di situs streaming Mola TV. Kalian bisa menontonnya dengan mendaftar dan membayar paket langganan sebesar Rp. 12.500/30 hari. Murah sekali dan mudah sekali karena pembayaran dapat dilakukan melalui OVO maupun virtual account.*

Find Out


Demikianlah Artikel: Drama Korea - REVIEW : THE FIRST (TV SERIES)
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Drama Korea - REVIEW : THE FIRST (TV SERIES) dengan alamat link http://drama-bfuns.blogspot.com/2021/02/drama-korea-review-first-tv-series.html

Artikel Lainnya

0 Response to " Drama Korea - REVIEW : THE FIRST (TV SERIES)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel